Kamis, 02 September 2010

SEKEDAR CERITA TENTANG HUMAN INTEREST



Panggil aku WAGE.
ya meraka selalu memanggilku dengan sebutan wage, nama yang di berikan oleh seorang ibu yang melahirkanku dengan harapan hidup tanpa kebohongan dan pekerja keras.
aku seorang buruh tani asal desa BAKI KABUPATEN SUKOHARJO, sudah 18 tahun aku bekerja sebagai buruh tani. walaupun penghasilanku tak seberapa hanya cukup untuk makan keluargaku tapi aku harus bekerja keras untuk dapatkan lebih untuk hidup anakku dan istriku.
kenapa aku memilih kerja mnjadi buruh tani, karena seorang buruh tani tidak ada yang namanya kebohongan / korupsi, tentram dan nyaman aku jalini hidup tanpa beban dosa. dan mengapa kerja berat, dengan upah sangatlah sedikit aku pilih, karna tiada pilihan lain yang harus kukerjakan.aku bukan seorang manusia yang pandai berbisnis, dan aku juga bukan seorang yang pandai. yang aku jual adalah tenagaku itulah mengapa aku bekerja sebagai buruh tani.
aku bekerja muali dari jam 2 siang sampai sore menjelang malam. keringat dan panas menyengat membuat kulitku terbakar, itu sudah menjaadi hal yang sangatlah lumrah aku rasakan. sawah yang kau kerjakan itupun bukan milikku sendiri, tapi itu milik orang lain. dengan bayaran 500 ribu per 100hari aku mendapatkan upah itu. bial panen lancar aku mendapatkan upah 1-2juta per 3bulan... bila aku tak beruntung aku tak mendapat apa-apa... hanya uang 500 ribu saja itupun terkadang aku tak mendapatkan apa-apa. yangku dapatkan hanyalah rasa lelah dan tangisan seorang istri dan anakku dan berkata " baai mana kita makan pak?? sepeserpun kita takpunya uang untuk makan" .
tapi aku yakin tuhan tak ingin umatnya menderita. aku beruntung ada tetangga yang masih mempedulikanan kami. walaupun mereka memberikan sisa nasi mereka yang telah kering/pun yang sudah tak termakan. dengan nasi sisa-sisa itulah kami makn dengan dijemur kemudia kami masak kembali. terkadangpun sayaur yang sudah berhari-hari masih saja kami makan sampai habis dengan dihangatkan sejanak. walaupun rasanya terasa hambar. ya inilah aku, aku merasa tak bisa membahagiyakan keluargaku.



tapi terkadang aku juga bekerja sebagai buruh bangunan.. yang dengan bayaran perhari aku mendapatkan upah untuk makan. tapi aku beruntung dengan pekerjaan itu. bisa untuk tambahan makan keluargaku. pekerjaan taniku juga takkan kutinggalkan, terkadang istri dan anakku yang bekerja ke sawah untuk menyook,memberikan pupuk. bila aku sudah selaesaikan pekerjaanku. pasti aku bergegas ke sawah untuk membantu istriku.
ya beginilah keseharian kami... buruh tabni sangat mlelahkan diasaat awalnya saja... bila padi sudah mulai tumbuh... aku hanya mengawasinya saja, biyar tidak terserang burung-burung yang merusak padi ini.

"aku selalu menasehati anakku, jadilah manusia yang berguna dan kaya biyar hidupmu tak susah seperti ini, jujur dan bekerja keras adalah kunci kesuksesan. dan carilah ilmu sebanyak mungkin."


1 komentar:

  1. Foto2nya keren.
    Tapi akan lebih keren lagi kalo foto2nya diperbesar bung :)

    salam :)

    BalasHapus